Orang-orang dekat yang selalu mendukung dakwahku

Setiap manusia tentu menginginkan kebahagiaan hidup, baik di dunia maupun akhirat. Hal itu semua harus diraih dengan kerja keras dan beramal shaleh tentunya. Dan tentu saja membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga, perasaan dan fikiran, bahkan mungkin dengan linangan air mata karena bahagia atau terharu manakala dakwah bisa diterima di lingkungan keluarga.

Hal ini pun saya rasakan. Apalagi ketika memilih dakwah sebagai jalan hidup dan saya memutuskan untuk menikah muda, ketika ada seorang ikhwan yang datang mengkhitbahku. Tidak mudah memang untuk meyakinkan kepada kedua orang tua dan adik-adik.

Namun dengan usaha dan kerja keras untuk meyakinkan kedua orang tuaku dan keluarga, akhirnya saya pun melangsungkan pernikahan dengan mudah tanpa ada halangan, walaupun saya mengenalnya cukup singkat hanya 1 minggu saja.

Singkatnya, minggu berikutnya setelah perkenalan singkat dengannya saya pun di khitbah (dilamar) oleh Rudy Lesmana, yang kini menjadi suami. Diawali dengan doa dan hasil istikharahnya, lalu saya pun merasa sangat yakin bahwa Rudy Lesmana adalah pilihan Allah SWT yang sangat tepat untuk saya.

Suamiku adalah orang yang sangat sabar dan bijak, sangat cocok dengan karakter saya yang lembut namun bisa bersikap tegas. Hari-hari indah saya lalui bersama suami tercinta. Meski telah 14 tahun mengarungi bahtera rumah tangga dan belum dikaruniai seorang anak, tidaklah membuat saya dan suami lantas bersedih hati apalagi putus asa dengan rahmat Allah SWT.

Saya pun tak pernah lelah untuk terus berdoa agar keluarga besarku selalu mendukung dakwah yang kujalani ini. Karena tanpa dukungan suami dan keluarga besar, rasanya mustahil bisa istiqomah sampai sekarang ini.

Tentu saja hal itu membutuhkan waktu dan kesabaran yang tinggi untuk meraih semua ini. Saya selalu mengkomunikasikan kepada keluarga besar kegiatan-kegiatan dakwah yang dilakukan bersama teman-temanya di Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Alhamdulillah, hidayah Allah pun menyinari pemahaman orang tua, kakak dan adik-adikku, bahwa dakwah sudah menjadi pilihan hidupku bersama suami tercinta Rudy Lesmana.

Bahkan di tengah padatnya jadwal roadshow sebagai Caleg DPR-RI Dapil 2 Jakarta, saya selalu berusaha untuk seimbang memenuhi hak-hak keluarga, seperti keinginan rihlah bersama atau pun buka puasa bersama yang saya lakukan di Telaga Sea Food Bumi Serpong Damai, Rabu 11 Maret 2009 lalu bersama keluarga.

Selesai buka puasa bersama dengan teman-teman PKS, saya pun menyempatkan menemani mama dan adik-adik untuk buka puasa ayamul bidh bersama. Saya terus berusaha untuk mencontohkan dan mengajak mama serta adik-adik untuk rajin puasa senin-kamis atau ayamul bidh.

Sudah sangat banyak anugerah yang telah Allah SWT berikan kepada saya dan keluarga juga manusia seluruhnya di muka bumi ini. Tak ketinggalan seluruh keponakanku yang lucu-lucu seperti Fauzan, Nouval, Ariq, Zaidan dan Yasmin juga ikut serta, tak ketinggalan suster mamaku Mbak Ningsih diajaknya bersama.

Acara malam itu berlangsung penuh kehangatan, santai dan penuh kebersamaan. Diiringi lagu-lagu Bimbo seperti Tuhan, Surga-Mu, Tombo Ati, menambah nikmatnya suasana kebersamaan keluargaku. Tak terasa waktu terus bergulir hingga pukul 21.30 WIB, dan keponakanku pun sudah mengantuk, maka kami memutuskan untuk segera pulang.

Ya Allah jadikanlah kami, hamba-hamba-Mu yang selalu banyak bersyukur dengan nikmat yang kau berikan dan jadikan pula kami sebagai hamba-hamba-Mu yang bersabar, manakala ujian hidup melanda kami. Nikmat mana lagi yang kita dustakan?


Adikku tercinta, Hj. Zahrita Nurhaida, S.E dengan anak-anak tercinta


Mamaku tercinta Hj. Zahrona yang selalu mendukung dakwahku


Adik laki-lakiku tercinta Ir. Isnen Nuril Fajar, M.Sc, yang selalu mendukung dakwahku


Hj. Zahrita Nurhaida, S.E, adik wanita satu-satunya yang selalu curhat ke aku


Kesendirianku di taman yang indah menambah rasa syukurku pada Allah SWT


Aa Rudy Lesmana, suamiku tercinta yang selalu mendukung dakwahku


Mbak Ningsih tersayang, suster mamaku yang selalu membantuku merawat mama


Tiga Serangkai Zahrona, Zahrina Nurbaiti dan Zahrita Nurhaida yang selalu curhat bersama


Iparku tercinta Susan dengan anak-anaknya yang lucu, juga Ikhsan, S.Sos adik bungsuku yang selalu mendukung dakwahku