Perjalanan Dakwah Ke Hongkong (1/4)
(Zahrina Nurbaiti, 12 Oktober 2009)
Ramadan tahun 1430 H atau 2009 ini, merupakan ramadan yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Saya merasa bersyukur, karena ramadan tahun ini, saya bersama ustadzah Vira diamanahi untuk berdakwah di Hongkong selama 25 hari. Segala keperluan disiapkan, dan pada hari Kamis, 20 Agustus 2009 pukul 07.00 WIB saya berangkat menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Sekitar pukul 09.30 WIB pesawat Garuda yang membawa kami berdua lepas landas, terbang mengangkas dan landing di Bandara Hongkong sekitar pukul 14.00 WIB (pukul 15.00 waktu Hongkong). Perjalanan yang cukup melelahkan namun sangat indah dan menyenangkan bagi kami berdua, dengan menempuh perjalanan sekitar 4 jam 25 menit dari Indonesia ke Hongkong.
Lalu, kami berdua menunggu selama 15 menit di Bandara Hongkong dan penjemput dari KJRI Hongkong yaitu Bapak Yolfis pun datang. Kami berdua segera menuju KJRI Hongkong di Causeway Bay dengan jarak tempuh sekitar 30 menit dari Bandara Hongkong.
Setibanya di KJRI Hongkong pukul 16.30 waktu setempat, saya bersama ustadzah Vira segera menuju kamar untuk beres-beres dan menata koper. Setelah itu, makan sore pun sudah disediakan oleh KJRI. Kami pun makan bersama dengan menu khas Indonesia yang telah dipesan. Saya sendiri memesan rawon, sedangkan ustadzah Vira memesan sop kambing. Semua pesenan itu dibeli dari warung Ibu Hj. Ali, salah satu restoran yang menjual masakan Indonesia dengan halal.
Hari pertama tiba di Hongkong, belum terlalu banyak agenda dakwah yang kami lakukan. Malam hari sekitar pukul 21.00 waktu Hongkong, kami berangkat ke Shelter Kotkiho di Yau Ma Tei. Untuk sampai kesana, perjalanan ditempuh sekitar 30 menit dengan menggunakan MTR.
Alhamdulillah kami disambut dengan ramah oleh para BMI (baca; Nakerwan) disana. Shelter Kotkiho adalah suatu tempat yang menampung para BMI (nakerwan) Indonesia yang sedang mempunyai masalah dengan majikan mereka. Sambil menunggu sidang, mereka berkumpul di Shelter Kotkiho Yau Ma Tei, untuk saling berbagi dan saling menguatkan.
Di Shelter ini pun, saya bersama ustadzah Vira melakukan perkenalan (ta’aruf) yang dilanjutkan dengan ceramah Tarhib Ramadhan. Setelah saya bersama ustadzah Vira berbicara di hadapan mereka dilanjutkan dengan tanya jawab seputar Ramadan dan permasalahannya, ditambah dengan curahan hati para BMI, yang menceritakan kenapa mereka bisa sampai ke Shelter Kotkiho Yau Ma Tei.
Sekitar pukul 11.30 waktu Hongkong, akhirnya kami berdua kembali ke kantor KJRI untuk istirahat. Pengalaman yang cukup unik bagiku yaitu penduduk Hongkong masih sangat ramai di jalan-jalan, padahal sudah cukup larut malam.
Hari kedua, kami berdua bertemu dengan Wakil Konjen RI Hongkong dan Pak Bambang, Pimpinan dan Pengurus Mushola Al Falah KJRI Hongkong. Mereka memberikan pengarahan serta menceritakan kondisi seputar Hongkong dan permasalahannya. Saat itu juga, agenda dakwah kami selama bulan Ramadan diberikan.
Siangnya menuju Masjid Ammar Wan Chai untuk makan siang bersama staf KJRI dan semua ustadz yang diundang berceramah selama bulan Ramadan. Selanjutnya kami menghadiri acara tarhib Ramadan dan pengumuman pemenang lomba hafalan juz 30 yang diikuti para BMI (Buruh Migran Indonesia). Sebelum pengumuman lomba, disampaikan tausiah oleh Ustadz H. Muhaimin Karim, MA, Ustadz Ashonhaji dan ustadzah Vira. Materi yang mereka sampaikan adalah seputar Ramadan dan keutamannya.
bersambung....!
Klik Rumah Cinta ZAHRINA, hanya di :
http://zahrinanurbaiti.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar