Berawal dari Blog, Zahrina Nurbaiti Diwawancarai Mahasiswa Jurnalistik UNPAD

Berawal dari Blog yang dibuatnya dengan memuat aktivitas dirinya, Zahrina Nurbaiti yang sering dipanggil Iin pun diwawancarai oleh Martin, Mahasiswa Universitas Padjajaran, Bandung (UNPAD), NPM 210110070154.

Martin, Mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Bandung semester 3 pada hari Kamis, tanggal 18 Desember 2008 mewawancarai Iin dirumah kediamannya, Jalan Perdatam Terusan No.4 RT.006 RW.05, Ulujami.

Martin terkesan dengan isi blog Zahrina Nurbaiti yang banyak menceritakan tentang kepeduliannya kepada warga kurang mampu serta kegiatan lainnya. Selain itu tentang sepak terjangnya sebagai Ketua Kewanitaan yang juga maju sebagai Caleg DPR RI dari DPC PKS Pesanggrahan.

Lalu beliau pun mengajukan permohonan untuk mewawancarai Iin yang dikirimkan langsung lewat email Iin di zahrinapks[at]yahoo[dot]com. Berikut isi permintaan dari Martin kepada Zahrina Nurbaiti.

Saya Martin, mahasiswa Fakultas Komunikasi Universitas Padjajaran. Saya ingin melakukan wawancara mendalam dengan ibu. Wawancara ini kemungkinan akan melibatkan banyak topik, namun saya mengangkat masalah keterlibatan wanita dalam politik sebagai topik utama.

Dan berikut adalah 26 pertanyaan yang diajukan Martin untuk wawancara dengan Zahrina Nurbaiti sebagai Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta dari PKS, yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Luar Negeri:

1. Apa yang menjadi dasar anda untuk mendukung PKS?

2. Menurut anda siapakah dari delapan nama yang dicalonkan sebagai presiden oleh PKS, siapakah yang berkesempatan paling besar?

3. Terkait iklan PKS yang menggambarkan Soeharto sebgai pahlawan, bagaimana tanggapan anda?

4. Sudah berapa kali anda dicalonkan menjadi Caleg?

5. Apakah sebelumnya anda pernah tergabung dalam partai lain?

6. Bagaimana mengenai pengalaman berpolitik anda?

7. Apakah dasar pendidikan anda? Dan apakah ini berkaitan dengan politik?

8. Apa motif anda dalam pencalonan ini?

9. Saya mengukip: Muhammad Sholeh seorang calon legislatif (caleg) PDIP dari daerah pemilihan (dapil) Surabaya-Sidoarjo dengan nomor urut 7 menilai UU Nomor 10 Tahun 2008 diskriminatif terhadap dirinya sebagai laki-laki. Disebutnya Pasal 55 Ayat 2 yang berbunyi, "Di dalam daftar calon sebagaimana dimaksud ayat (1), setiap 3 (tiga) orang bakal calon terdapat sekurang-kurangnya 1 (satu) orang perempuan bakal.” Karena itu pula Muhammad Sholeh mengajukan uji materi (judicial review) ke Mahkamah Konstitusi dengan argumentasi pada dasarnya laki-laki dan perempuan punya hak yang sama di depan hukum.

10. Bagaimana tanggapan anda mengenai hal ini?

11. Apakah perempuan dan pria sudah memiliki kesetaraan di dalam pemerintahan?

12. DPR sekarang ini selalu menuntut adanya kenaikan upah, namun banyak pihak yang menilai kinerja DPR sendiri masih jauh dari maksimal. Menurut anda bagaimana?

13. Seberapa besar dan penting peranan perempuan di dalam pemerintahan?

14. Sekarang ini sangat sedikit kebijakan yang mengakomodasi kepentingan perempuan, perbaikan seperti apa yang anda harapkan?

15. Apakah dalam pembuatan berbagai undang-undang semua unsur dalam DPR terlibat?

16. Apakah menurut anda UU pornografi membantu menyelesaikan masalah diskriminasi?

17. Bagaimana pendapat anda mengenai syarat kuota 30% keterwakilan wanita dalam setiap partai?

18. Apakah sistem politik di Indonesia menurut anda sudah pro wanita?

19. PKS memakai sistem nomor urut, dengan nomor urut delapan, apakah ini membuat anda pesimis? Seberapa besar chance anda dala pemilihan anda?

20. Bagaimaa tamggapan anda tentang peran wanita dalam pemerintahan? Apakah sudah aktif atau hanya sebagai pelengkap?

21. PKS sekarang menjadi partai terbuka, apakah tanggapan anda?

22. Bagaimana pendapat anda tentang peran partai PKS dalam kancah politik Indonesia? Seberapa besar pengaruh PKS?

23. Komisi apa yang akan pilih jika mask dalam jajaran anggota DPR?

24. Apa visi dan misi anda sebagai calon wakil rakyat?

25. Ibu dikenal sebagai tokoh yang dermawan, apa yang mendoron ibu untuk melakukan hal tersebut?

26. Baksos yang banyak Ibu lakukan itu atas nama ibu atau membawa nama PKS?