Mengenal Saya

Foto saya
Zahrina Nurbaiti tinggal di Ulujami, Pesanggrahan. Telah berkeluarga bersama Ir. H. Rudi Lesmana. Saya biasa dipanggil Iin. email: zahrinapks@yahoo.com

Minggu, 21 Desember 2008

Zahrina: Tiada Hari Tanpa Sosialisasi






Seolah berkejaran dengan waktu, Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta Zahrina Nurbaiti terus melakukan sosialisasi dirinya kepada warga masyarakat di wilayah Kecamatan Pesanggrahan

Hal itu Zahrina lakukan saat kunjungan silaturrahmi sekaligus memberikan ceramah pada jamaah Majelis Taklim Al Hijrah, di rumah ibu Dwi Kurniawati, Jalan Warga Rw.07 Kelurahan Ulujami, Jumat tanggal 19 Desember 2008

Sebanyak 10 orang jamaah pengajian Majelis Taklim Al Hijrah mendengarkan ceramah yang disampaikan Zahrina. Sedianya sebanyak 25 orang jamaah biasa hadir, namun kali ini berbarengan dengan pengambilan rapot di sekolah yang menyebabkan sebagian peserta tidak dapat hadir.

Semua itu tidaklah menyurutkan langkah serta semangat zahrina untuk datang mengisi majelis taklim tersebut. Acara yang dimulai pukul 09.10 dibuka oleh Dwi Kurniawati yang dilanjutkan dengan pembacaan alquran oleh Ibu Aminah.

Tema yang diangkat Zahrina kali ini adalah, “Bagaimana Mencapai Derajat Takwa di Sisi Allah SWT”. Mengambil sebuah referensi dari buku berjudul Tarbiyah Ruhiyah karya Abdullah Nasih Ulwan, Zahrina menjelaskan 5 kiat untuk mencapai derajat takwa

Pertama, mu’ahadah. Yaitu mengingat perjanjian dengan Allah SWT. Hal ini terealisasikan dalam shalat lima waktu yang kita laksanakan terutama dalam surat Al Fatihah yang kita baca.

“Kepadamulah kami menyembah dan kepadamulah kami mohon pertolongan,” ujar Zahrina yang akrab dipanggil Iin. Namun kenyataannya, lanjut Iin, dalam kehidupan sehari-hari masih banyak umat Islam yang percaya pada perdukunan, ramalan bintang, suara burung yang selama ini dianggap mitos akan ada yang meninggal dunia. Semua harus kita hilangkan, agar kita memiliki akidah yang lurus.

Kedua, muroqobatullah. Artinya selalu merasa diawasi Allah SWT. Dengan memiliki perasaan ini, maka kita akan sangat berhati-hati dalam bersikap dan bertindak, karena kita yakin setiap perbuatan yang kita lakukan apakah baik atau buruk pasti akan dicatatat di sisi Allah SWT melalui malaikat Rakib dan Atid.

Ketiga, muhasabah. Artinya menghisab (menghitung) dosa-dosa yang telah kita lakukan/introspeksi diri. Hal ini kita lakukan menjelang tidur di malam hari. Jika di pagi hari kita berbuat amal shalih, maka kita ucapkan hamdalah, namun sebaliknya jika berbuat dosa, maka kita banyak-banyak beristighfar.

Keempat, mu’aqobah. Yaitu pemberian sanksi. Dalam Islam, sebaiknya pemberian sanksi harus bersifat positif, tidak boleh negatif sifatnya. Misalnya, kita lupa berinfaq maka kita bisa memberikan sanksi pada diri kita yaitu dengan membaca alquran, dapat juga memberikan sanksi dengan puasa sunnah Senin-Kamis.

Kelima, mujahadah. Optimalisasi diri yaitu bersungguh-sungguh dalam beramal shalih. Kita jangan puas hanya dengan ibadah-ibadah wajib, namun berusaha untuk menambah dengan ibadah-ibadah sunnah lainnya. Sehingga dari hari ke hari ibadah yang kita lakukan semakin baik di sisi Allah SWT.

Acara diakhiri dengan doa yang langsung dipimpin Iin. Sebelum pulang, Iin menyempatkan untuk didoakan oleh para jamaah yang hadir agar PKS dimenangkan pada pemilu 2009 serta dukungan dirinya sebagai Caleg DPR RI dan juga Triwisaksana sebagai Caleg DPRD Jakarta. Setelah itu, Iin pun foto bersama dengan jamaah serta memberikan kalender sebagai kenang-kenangan.


Keterangan Foto:
1. Jamaah MT AL Hijrah mendengarkan ceramah Iin
2. Iin memberikan ceramah di depan para jamaah MT AL Hijrah Ulujami
3. Iin foto bersama para jamaah MT Al-Hijrah didampingi Ketua Majelis Ta'lim yaitu Mak Kokon


Tidak ada komentar:

Posting Komentar