Hari Kamis tanggal 15 Januari 2009, jam telah menunjukkan pukul 20.30 WIB, Masjid Baiturrahman, Komplek Depsos, Kelurahan Bintaro mendadak ramai dengan jamaah. Ya, malam itu adalah malam istimewa karena Masjid Baiturrahman mengadakan acara pengajian dan santunan yatim.
Pembicara pada malam itu adalah Zahrina Nurbaiti, Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta yang juga Ketua Kewanitaan DPC PKS Pesanggrahan. Zahrina diundang jamaah ibu-ibu dan pengurus Masjid Baiturrahman untuk memberikan ceramahnya.
Tema ceramah yang diangkat Zahrina Nurbaiti adalah “Hijrah Momentum Memperbaiki Diri”. Lebih dari 250 warga masyarakat Depsos, para tokoh dan sejumlah anak yatim yang akan menerima santunan ikut hadir.
Acara diawali dengan pembacaan Alquran yang dipandu pembawa acara Ibu Sri, dilanjutkan sambutan Ketua Masjid Baiturrahman, Drs. H. Masngudi Hasan.
Dalam sambutannya, Masngudi Hasan mengucapkan terima kasih banyak kepada para undangan yang telah meluangkan waktunya untuk hadir pada acara Muharaman dan juga pemberian santunan kepada 20 anak yatim. Acara santunan yatim secara simbolik diberikan kepada 2 orang anak yatim oleh ustadz Yusuf Aziz.
Selanjutnya, Zahrina diberi kesempatan untuk menyampaikan ceramahnya. Zahrina yang akrab dipanggil Iin, menjelaskan bahwa pada prinsipnya hijrah mempunyai dua makna yaitu hijrah makaniyah (hijrah tempat) dan hijrah secara maknawiyah (hijrah moral).
Namun setelah Fathu Mekkah tidak ada lagi hijrah tempat, seperti ketika zaman Rasulullah SAW yang melakukan hijrah dari kota Mekkah menuju kota Madinah. Adapun hijrah moral yang dapat kita lakukan sebagai seorang mukmin yaitu:
Pertama, hijrah dari kekufuran kepada keimanan. Dalam hal ini, sebaiknya seorang mukmin hendaknya memiliki akidah yang lurus (salimul aqidah). Jangan sekali-kali mendatangi dukun atau paranormal jika sedang menghadapi cobaan hidup yang berat. Cukup Allah SWT sajalah sebagai sandaran dan penolong hidup kita.
Kedua, hijrah dari kejahiliyahan menuju hidup yang lebih Islami. Dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 108 juga disebutkan bahwa kita harus masuk ke dalam Islam secara kaffah (menyeluruh), jangan setengah-setengah.
Hal ini bisa kita realisasikan dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam berumah tangga, memulainya dengan tidak berpacaran, bangunan rumah pun harus Islami, jauh dari hiasan-hiasan yang dilarang seperti patung, tidak memelihara anjing.
Ketiga, hijrah dari hal-hal yang haram menuju hal-hal yang halal. Sebagai seorang mukmin hendaknya menghindarkan diri dari bank-bank konvensional, tapi bisa beralih ke bank syariah misalnya.
Begitu pula dalam mengkonsumsi makanan dan minuman hendaknya selalu memperhatikan label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), karena jika ada sesuatu yang haram masuk ke dalam tubuh kita, maka selama 40 hari amal kita tidak akan diterima, demikian penjelasan Iin.
Keempat, hijrah dari sifat khianat menjadi amanah. Sikap minimal seorang mukmin minimal ia tidak membohongi dan mengkhianati dirinya. Karena kebohongan akan membuka kejahatan-kejahatan atau kebohongan yang jauh lebih besar lagi.
Maka amanah dan kepercayaan Allah mestilah dijaga, dan inilah karakter yang menyempurnakan mukmin.Tanpa kejujuran dan amanah jangan harap iman dan hidayah Allah menyertai kita. Karena sikap khianat adalah sikap buruk yang dimurkai Allah dan dibenci oleh manusia.
Acara pengajian dan santunan yatim kali ini, Iin tidak mensosialisasikan dirinya sebagai Caleg DPR RI Dapil 2 Jakarta. Walaupun demikian, sebagian jamaah sudah mengetahui bahwa Iin adalah Caleg DPR RI, karena memang foto dirinya terpampang di banner, spanduk serta sticker ucapan salam dan doa bercermin yang telah mereka lihat dan terima.
Hingga akhirnya waktu pun terus bergulir dan menunjukkan pukul 21.30 WIB, acara berakhir dan ditutup doa oleh salah seorang tokoh masyarakat.
Jamaah MT Al Hidayah sedang mendengarkan ceramah Iin
Anggota MT Al Hidayah serius namun santai mendegarkan ceramah Iin
Anak-anak yatim pun dengan serius ikut dengarkan ceramah Iin
Iin menyampaikan ceramah Hijrah Momentum Memperbaiki Diri
Iin juga mengajak jamaah untuk mendoakan bangsa Palestina yang terdzolimi
Seluruh jamaah mendengarkan ceramah Iin dengan serius
Iin diantar pulang sebagian jamaah selesai memberikan ceramah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar