Perjalanan Dakwah Ke Hongkong (terakhir)
(Zahrina Nurbaiti, 12 Oktober 2009)
Tidak terasa bagiku, hampir 23 hari sudah, saya dan ustadzah Vira berada di Hongkong. Rasa rindu dan kangen dengan keluarga terutama suami semakin terasa. Namun sehari sebelum kepulangan, di Hongkong, tepatnya hari Senin, 14 September 2009, terjadi angin taifun yang sangat kencang hingga skala 8. Tidak ada aktifitas yang diperbolehkan, terutama keluar rumah. Sekolah-sekolah diliburkan, begitu pula MTR tidak diperbolehkan membawa penumpang.
Kami hanya melihat sekeliling Causeway Bay melalui jendela kamar dari lantai V di KJRI Hongkong. Pot-pot tanaman pun hancur terlihat dari jendela kamar. Sampai-sampai ustadzah Vira bilang, “In kita berdoa ya, semoga besok, Selasa 15 September 2009, kepulangan kita ke Indonesia tidak tertunda karena angina taifun ini”. “Ya Mba, Insya Allah,” jawabku. “Kita berdoa saja, semoga semua dimudahkan dan dilancarkan Allah SWT,” kataku kepada ustadzah Vira.
Alhamdulillah menjelang kepulangan ke Indonesia, Selasa 15 September 2009, udara Hongkong tampak cerah. Kami pun bersiap-siap dan berpamitan dengan seluruh teman-teman dan juga Staf KJRI. Kami mengucapkan banyak terima kasih atas sambutan dan pelayanan yang sangat baik dari KJRI Hongkong kepada kami dan juga ustadz yang lainnya.
Lalu kami berpamitan sekitar pukul 14.00 menuju Bandara Hongkong, karena pesawat Garuda yang kami tumpangi akan lepas landas pukul 15.45. Kami pun segera menuju Bandara Hongkong. Namun subhanallah, baru sekitar 20 menit perjalanan kami, awan tampak mendung dan angin pun bertiup kencang, hujan pun turun dengan sangat deras.
Segera kuambil alquran dan tilawah, diikuti dengan ustadzah Vira yang juga berdzikir di dalam mobil yang kami tumpangi. Hujan deras disertai angin yang sangat kencang terjadi beberapa saat. Kami terus berdoa, agar penerbangan kami tidak dibatalkan.
Alhamdulillah, atas izin Allah SWT, ternyata di Bandara Hongkong, tidak terlalu deras hujannya dan angin pun tidak terlalu kencang. Terima kasih ya Allah atas pertolongan-Mu. Kami pun berpamitan ke Pak Yolfis Staf KJRI dan Pak Buyung yang mengantarkan kami. Kami ucapkan banyak terima kasih atas semua yang telah dilakukan kepada kami berdua.
Lalu kami berdua bersama rombongan segera berpisah karena akan segera boarding pass. Alhamdulillah, meskipun penerbangan mundur sekitar 30 menit, akhirnya pesawat Garuda yang kami tumpangi pun lepas landas pukul 16.30. Aku pandangi jendela pesawat, sambil berkata dalam hati, selamat tinggal Hongkong, Insya Allah suatu saat kami akan datang kembali dengan semangat dakwah yang lebih menggelora dan siap jalankan amanah selanjutnya.
Perjalanan pulang menuju Indonesia tercinta kami tempuh selama 4 jam 20 menit. Alhamdulillah, saya bersama ustadzah Vira tiba di Bandara Soekarno Hatta, pukul 20.30 WIB (atau pukul 21.30 Waktu Hongkong). Rasanya sudah tidak sabar untuk berjumpa dengan cintaku, mujahid dan suamiku tercinta, Aa Rudy.
Alhamdulillah, setibanya menginjakkan kaki di Bandara Soekarno Hatta, ternyata suamiku tercinta, Aa Rudy, sudah menungguku sejak sejam yang lalu di Bandara Soekarno-Hatta. Di mobil pun sudah menunggu mamaku tercinta, 2 orang adikku dan keponakan-keponakanku yang lucu Ariiq, Zaidan dan Yasmin. Keponakan-keponakanku yang lucu pun berteriak, “Bude…mana oleh-oleh untukku, celoteh Zaidan, Yasmin dan Ariq”. Kami pun pulang menuju Pesanggrahan dengan bahagia. Alhamdulillah. Tetap semangat, Allahu Akbar !!!
Semoga perjalanan dakwah ini membuat kami semakin dekat dan ingin selalu dekat denganMu. Ya Allah, ya Robbi, masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang selalu istiqomah dalam dakwahMu. Aamiin ya Robbal 'alamiin.
Akhirnya, hanya doa yang kupanjatkan, semoga amal usaha semua kawan-kawan, para nakerwan di Hongkong dan pihak-pihak yang lain, yang bekerja siang malam untuk membantu perjalanan dakwah saya bersama ustadzah Vira diberkahi oleh Allah Yang Maha Rahman. Semoga langkah mereka semua ke depan selalu ditunjuki, dimudahkan dan diarahkan kepada RidhoNya semata. Untuk Allah jua kita hidup dan Kepada Allah jua pada akhirnya kita menghadap.
Pesanggrahan, Senin 12 Oktober 2009.
Catatan: Untuk rekan-rekan, kawan-kawan para akhwat di Hongkong dan dimanapun yang telah membaca tulisan ini, terima kasih dan semoga ada manfaatnya. Tujuan saya tidak lain, "fa amma bini’mati Rabbika fahaddits"...terasa kunjungan dakwah ke Hongkong memiliki "berkah" tersendiri, dan itulah yang ingin saya sharing dengan antum semua. Salam. (Hj. Zahrina Nurbaiti)
Klik Rumah Cinta ZAHRINA, hanya di :
http://zahrinanurbaiti.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar